Diduga Mati Tidak Wajar, Kematian TKA PT Bonroy Honestar Indonesia Terkesan Ditutup Tutupi, Ada Apa??? 

GRESIK-JATIM, Mitrabratanews.com – Kematian tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang bekerja di PT Bonroy Honestar Indonesia Jl. Segoro Madu 2/12 Kebomas, Gresik pada bulan Desember 2024 lalu meninggalkan tanda tanya besar karena kematiannya diduga tidak wajar dan terkesan ditutup tutupi oleh pihak perusahaan.

Dugaan ini timbul karena pihak perusahaan seakan akan enggan dan tidak mau memberikan keterangan secara jelas penyebab kematian tenaga kerja asingnya tersebut. Saat ditanya oleh awak media pihak perusahaan tidak bisa memberikan surat laporan hasil Visum rumah sakit yang menjelaskan apa penyebab kematian tenaga kerja asing tersebut.

Tenaga kerja asing asal Cina dengan nama Yang Qiang ini ditemukan meninggal di dalam asrama karyawan yang ada didalam lingkungan perusahaan. Kejadian ini terjadi pada bulan Desember 2024 silam namun baru terkuak sekarang setelah seorang narasumber yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan kejadian ini kepada awak media.

Saat itu jasad Korban tersebut ditemukan meninggal didalam kamarnya setelah sampai siang hari tidak keluar dari kamarnya. Saat dibangunkan oleh karyawan yang lain korban tidak merespon hingga akhirnya pintu kamarnya dibuka paksa dan ditemukan korban tersebut sudah tidak bernyawa.

Ada kesaksian dari narasumber dilapangan yang melihat saat jenazah dievakuasi dari kamar korban ke mobil ambulance, dimana ditubuh korban terdapat banyak bintik-bintik yang mulai menghitam.

“Iya Pak ditubuh korban ada bintik bintik hitam saat diangkat dari kamar ke ambulance cuma saya tidak tau sebabnya apa,”kata narasumber kepada awak media.

Dari informasi ini awak media menduga tenaga kerja asing ini meninggal karena terkena penyakit yang berbahaya, dari gejala dan tanda-tandanya bisa diduga ini seperti penyakit Cacar Monyet (Mpok) yang saat ini lagi mewabah dikawasan asia.

Saat awak media mengkonfirmasi hal ini kepada pihak perusahaan melalui pesan Whatsapp ke pihak humas PT Bonroy Honestar Indonesia bapak Maskur, beliau membenarkan bahwa ada tenaga kerja asingnya yang meninggal didalam lingkungan perusahaan. Beliau menjelaskan bahwa tenaga kerja asing tersebut meninggal secara wajar tapi saat diminta hasil Visum atau surat keterangan dari rumah sakit yang menjelaskan penyebab kematian tenaga kerja asing tersebut Maskur tidak bisa menjawab.

Karena tidak mendapatkan keterangan yang jelas terkait penyebab kematian tenaga kerja asing tersebut dari pihak perusahaan, maka awak media mencoba menelusuri dan mencari informasi dilapangan termasuk dari ambulance yang membawa jenazah ke rumah sakit.

Visa tenaga kerja asing asal Cina atas nama Yang Qiang.

Dari informasi yang kami dapat jenazah dibawa oleh ambulance milik rumah sakit Ibnu Sina, tapi anehnya saat hal ini dikonfirmasi ke pihak rumah sakit pihak rumah sakit mengaku tidak ada jenazah tenaga kerja asing yang masuk ke ruang jenazah rumah sakit Ibnu Sina..? Trus kemana ambulance membawa jenazah tenaga kerja asing tersebut..?

Saat awak media mencoba meminta konfirmasi ke direktur rumah sakit Ibnu Sina dr. Soni terkait laporan aktifitas ambulance tersebut, dr. Soni awalnya menjawab bahwa ambulance tersebut diperintahkan membawa jenazah ke rumah sakit Bhayangkara surabaya oleh pihak polda jatim tapi saat ditanya lagi akhirnya dr. Soni menjawab bahwa ambulance disuruh membawa jenazah ke rumah sakit bhayangkara oleh pihak polres gresik.

“Ambulance disuruh membawa jenazah kerumah sakit Bhayangkara surabaya oleh pihak Polres Gresik pak, setelah kami mengantar kesana tugas kami selesai,”jawab dr. Soni saat ditanya oleh awak media.

Untuk mengetahui kebenarannya akhirnya awak media mencoba mencari informasi ke pihak rumah sakit Bhayangkara apa benar pada bulan Desember ada jenazah tenaga kerja asing yang masuk ke rumah sakit tersebut, dan jawabannya sungguh membingungkan karena ternyata jenazah tersebut tidak masuk ke rumah sakit Bhayangkara.

Karena penasaran dan belum mendapatkan jawaban yang pasti akhirnya awak media mencoba lagi menggali informasi dan kali ini langsung ke pihak ambulance yang membawa jenazah dan akhirnya kami mendapat jawaban yang cukup mengagetkan bahwa jenazah tersebut tidak dibawa ke rumah sakit Bhayangkara tetapi langsung dibawa ke krematorium atau rumah pembakaran jenazah yang ada di surabaya.

Hal ini makin menguatkan dugaan adanya kematian yang tidak wajar pada tenaga kerja asing tersebut. Kenapa jenazah langsung dikremasi tidak divisum terlebih dahulu agar tahu apa penyebab kematiannya. Kenapa pihak perusahaan seakan akan menutup nutupi kematian tenaga kerja asingnya, ada apa???

Apa dugaan awak media benar bahwa tenaga kerja asing ini diduga mati karena terkena wabah penyakit yang berbahaya sehingga jenazahnya harus langsung dikremasi. Bila hal itu benar maka perusahaan PT Bonroy Honestar Indonesia harus di isolasi dan dikarantina agar wabah penyakit itu tidak makin menular kemana mana.

Awak media juga mencari tahu apa PT Bonroy Honestar Indonesia sudah melaporkan kematian tenaga kerja asingnya ke pihak Disnaker setempat. Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Tenaga Kerja Zainul mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan adanya tenaga kerja asing yang meninggal dari PT Bonroy Honestar Indonesia oleh sebab itu Zainul berencana akan mengirimkan timnya untuk mengecek kebenaran hal tersebut ke PT Bonroy.

Hingga berita ini dinaikan, awak media belum mendapatkan hasil penyelidikan dari pihak Dinas tenaga kerja ke PT Bonroy. Awak media berencana melakukan kordinasi dengan pihak Imigrasi dan Konsulat Cina untuk memastikan dan mencari informasi terkait status dan laporan kematian tenaga kerja asing tersebut.

Semoga penyebab kematian tenaga kerja asing tersebut bisa segera diketahui oleh masyarakat agar masyarakat tidak cemas dan tidak kuatir akan terjangkit wabah penyakit yang berbahaya. Kami juga berharap pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga kerja, Polisi Orang Asing (POA), Imigrasi dan kantor Konsulat Cina bisa turut serta melakukan investigasi untuk mengetahui keberadaan jenazah dan penyebab kematian tenaga kerja asing tersebut. Bersambung.. (Red/tim)

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!