Aktivis GEPAL dan Masyarakat Dorong KPK Usut Tuntas Korupsi di Tubuh PDAM Giri Tirta Gresik

GRESIK, Mitrabratanews.com – Gerakan Penolak Lupa (Gepal) dengan puluhan aktivisnya menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Perumahan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Gresik. Sebagai bentuk dukungan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mengusut tuntas penyelewengan dana di tubuh BUMD tersebut.
Dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Nyalakan Tanda bahaya, usut tuntas korupsi PDAM Kabupaten Gresik” puluhan massa Gepal berorasi di depan kantor pusat PDAM Giri Tirta yang bertempat di Jalan Permata Raya Perum Bunder Asri Kebomas, Gresik.
Syafiuddin Kc, selaku koordinator Lapangan (Korlap) aksi, menyuarakan semangat perubahan untuk masa depan Gresik yang lebih baik lagi dan bersih dari praktik-praktik korupsi.
“Kita mendukung penuh KPK mengusut tuntas kasus korupsi yang ada di PDAM Gresik, dan kami nyatakan perang kepada korupsi, kalau negara belum bisa mensejahterakan rakyat, maka jangan memiskinkan rakyat,” teriaknya.
Masa aksi berjanji akan terus turun di jalan jika dalam waktu dekat belum ada titik terang, bahkan mereka akan kembali dengan masa aksi yang lebih besar. Bila perlu mereka akan bertolak ke Jakarta untuk mempertanyakan ketegasan KPK.
“Kita siap mengawal kasus korupsi yang ada di PDAM ini, dan kita akan kembali dengan masa aksi yang lebih besar, dan kita akan ke kantor KPK di Jakarta untuk mempertanyakan ketegasannya jika dalam waktu dekat belum ada titik terang dari kasus ini,” tegasnya.
KPK kini tengah menelusuri dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) yang kini bergani nama menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Gresik. Sejumlah jajaran pejabat perusahaan milik daerah (BUMD) itu pun telah dipanggil dan dimintai keterangan oleh KPK di Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Pemeriksaan tersebut tindak lanjut dari laporan dugaan korupsi anggaran kerjasama PDAM dengan dua rekanan investor sejak tahun 2012 untuk membangun proyek di kawasan Driyorejo. Yaitu rekanan pertama adalah PT Dewata Bangun Tirta (DBT). Perusahaan ini membangun proyek instalasi pengolahan air di Legundi, Driyorejo dengan investasi sebesar Rp 46 miliar dan rekanan kedua adalah PT Drupadi Agung Lestari (DAL). Perusahaan ini membangun proyek rehabilitation operation transfer di Krikilan, Driyorejo dengan investasi sebesar Rp 86 miliar.
Aksi ini banyak didukung masyarakat, salah satunya Ida (46) warga jalan Veteran 7b Gresik yang mengeluhkan air PDAM nya sudah tidak mengalir 10 hari terakhir. Keluhan seperti ini banyak terjadi dibeberapa daerah semakin mempertegas buruknya layanan PDAM Giri Tirta Gresik. (iwan)