Yanto Mandulangi : Kadis kesehatan lebih baik mundur kalau tidak mampu tangani covid 19
BITUNG – SULUT, Mitrabratanews.com — Kegiatan Vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung untuk anak-anak usia 12 sampai dengan 17 tahun yang bertempat di tribun utama Pemkot Bitung, berpotensi menjadi cluster baru penyebaran Covid 19, Kamis 15 Juli 2021.
Kegiatan vaksinasi ini telah menimbulkan kerumunan yang seakan akan mengabaikan himbauan pemerintah saat ini tentang protokol kesehatan yaitu menghindari adanya kerumunan.
Yanto Mandulangi Pemerhati Kota Bitung ketika mendengar hal itu, langsung bertanya, benarkah pemkot bitung serius dalam menangani Covid-19?, apa lagi kata Yanto, kerumunan tersebut terjadi didalam lingkungan Kantor Wali Kota.
“Jika melihat fakta kerumunan yang terus terjadi pada balai balai vaksinasi, bahkan hari ini terjadi di depan hidung pemkot Bitung tepatnya di tribun utama Pemkot Bitung, ini adalah bukti Pemkot Bitung dengan instansi terkait tidak becus, amburadul dan ugal ugalan dalam perang melawan Covid 19”, ujar Yanto.
Menurutnya lagi, hal ini sangat fatal, karena kelihatan seakan disengaja untuk menciptakan kerumunan sehingga membahayakan nyawa masyarakat.
“Dan ini sangatlah fatal jadinya karena cenderung sengaja menciptakan kerumunan dan membahayakan nyawa masyarakat, padahal jelas konstitusi tertinggi kita adalah negara menjamin keselamatan nyawa rakyat, juga di dukung oleh maklumat kapolri nomor MAK/2/III/2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan Pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19”, beber Yanto.
Lanjut Yanto, seharusnya tim Satgas Covid 19, yang sudah di bentuk perkelurahan difungsikan, dan bisa melayani masyarakat tanpa menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.
“Harusnya tim tanggap Covid yang telah di bentuk pada basis kelurahan, mereka wajib diberdayakan dan dioptimalkan, Lewat layanan jemput bola dan lakukan vaksinasi secara door to door, agar target nasional vaksinasi Covid bisa mencapai 70% populasi (181,5 juta) penduduk mudah di capai tanpa harus menebar keresahan dan ketakutan di tengah rakyat”, jelasnya.
Lanjutnya lagi, “Dan kasus kerumunan hari ini Kadis kesehatan Pemkot Bitung wajib bertanggung jawab penuh, sebab ini bukan soal minta maaf lalu selesai, Ini soal ancaman nyawa orang banyak yang di pertaruhkan, mengingat meski sudah divaksin tidak ada jaminan bagi seseorang terbebas dari Covid”, tegas Yanto.
Yanto Berharap Kepala Dinas Kesehatan bisa bertanggung jawab secara moral kepada masyarakat, agar menjadi nilai plus bagi pejabat publik yang ada di Pemkot Bitung.
“Sebagai tanggung jawab moral dan patokan nilai baru bagi pejabat publik Pemkot Bitung untuk lebih baik lagi dalam mengelola amanah dan juga meminimalisir setiap kesalahan yang sifatnya fatal, kalau tidak bisa bertanggung jawab, lebih baik anda (Kadis Kesehatan) mundur dari jabatan”, tutup Yanto. (Jefry/Dahlan)