Underpass Mangkrak Disuntik 4.9 Milyar Dengan Proyek Lanjutan Diakhir Jabatan Bupati Lama, Apakah Dinas PUTR Gresik Juga Bermain?
Gresik, Mitrabratanews.com – Senin (19/04/2021) Polemik pembangunan Underpass di jalan D.R. Wahidin Gresik tepatnya didepan Unmuh menuai tanda tanya besar sejak awal dibangun. Dengan pertimbangan untuk mengurai kemacetan, kebijakan yang diambil oleh mantan bupati Gresik Bpk. Sambari Halim Radianto pada masa jabatan keduanya menelan anggaran hingga 4,2 Milyar.
Warga gresik banyak yang tidak setuju karena urgensi mengurai kemacetan di lokasi tersebut masih belum bisa diterima, disinyalir hanya menguntungkan salah satu pihak dilokasi tersebut dan pemborosan anggaran yang tidak tepat guna. Pasalnya selama ini lokasi tersebut tidak pernah terjadi kemacetan yang parah, apalagi proyek tersebut menelang uang rakyat gresik yang tidak sedikit.
Dari pantauan awak media, pelaksanaan tender proyek yang dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR) Gresik ini diduga dilakukan sebelum Amdal keluar karena berdasarkan dugaan tidak lengkapnya kajian-kajian resiko longsoran yang terjadi pada tanah pendamping di 4 titik underpass tersebut, Sehingga setelah tender yang dimenangkan PT. Wijaya ini dikerjakan, tidak disertakan pembangunan penahan tanah pendamping Underpass.
Bagaimana tidak, jadwal pembukaan jalan yang seharusnya bisa di buka 15 desember 2020 yang lalu harus ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan akibat longsoran di 4 titik sudut tanah pendamping underpass yang membuat jalan diatasnya masih belum layak di lewati dari pertimbangan keamanan.
Sekarang muncul tender pembangunan bangunan penunjang underpass dengan nilai Pagu 4,9 Milyar yang dikeluarkan dinas PUTR Gresik pada halaman website LPSE gresik, tertanggal pembuatan Januari 2021 atau dengan kata lain dikeluarkan pada akhir masa jabatan Bupati yang lama.
Anggaran yang masuk dalam APBD Gresik TA 2021 ini terkesan menutupi kesalahan pelaksanaan Proyek pembangunan underpass yang lama. Salah satu peserta Tender ketika dimintai keterangan kepada awak media mengatakan ” Pekerjaan pembangunan Penunjang Underpass ini meliputi pembangunan Plengsengan Cor penahan tebing tanah pendamping underpass di 4 titik, dan jalan beserta trotoarnya sepanjang 200 meter di depan Sekolah yang sedang dibangun milik salah satu Yayasan ternama dilokasi tersebut, itu berdasarkan RAB kami yang kami terima dari LPSE” ungkap salah satu kontraktor asal gresik ini (7/04/21)
Saat ini tender Proyek pembangunan bangunan penunjang underpass tersebut dimenangkan salah satu kontraktor asal gresik dengan nilai 3,9 Milyar, dan saat ini masuk dalam proses masa penandatanganan kontrak (19/04/21).
Kadis PUTR Gresik Ir. Gunawan, saat dikonfimasi terkait proyek pembangunan bangunan penunjang underpass dan amdal proyek underpass jl. D.R. Wahidin melalui pesan Whatsapp hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangan kepada awak media, semoga tidak ada deal-deal oleh oknum atas anggaran proyek bangunan penunjang Underpass tersebut….bersambung (ivn)