Refleksi 77 tahun Bhayangkara : Polisi Jangan Anti Kritik Cermin Hoegeng, Sambo hingga Teddy Minahasa

Oleh : A Fajar Yulianto

Direktur YLBH Fajar Trilaksana
Pengasuh rubrik Kupas Hukum

Mitrabratanews.com – Berbicara Polisi maka yang perlu disandingkan diantara Hoegeng, Sambo dan Teddy Minahasa. Berbagai literasi, fakta sejarah, Siapa tidak kenal Hoegeng. seorang Jendral Polisi dinobatkan publik sebagai polisi teladan dan polisi paling jujur.

Hoegeng menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negera Republik Indonesia sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 1971. Hoegeng dengan berpegang motto dinasnya “Selesaikan tugas dengan KEJUJURAN karena kita masih bisa makan nasi dengan garam “.

Motivasi inilah Hoegeng sangat konsisten dilaksanakan secara konkrit dalam menjalankan tugasnya sebagai polisi mulai tidak mau keluargannya membuka usaha apapun karena takut benturan kepentingan sampai penertiban institusinya dengan anti suapnya, bahkan menegaskan jadi polisi jangan sampai mau dibeli.

Lain Hoegeng, lain Sambo seorang pucuk pimpinan pejabat penegak marwah etik personal kepolisian menjadi dalang dan sutradara utama atas kematian Brigadir Nofriasnsyah Yosua Hutabarat dan telah di jatuhi putusan oleh Hakim dengan putusan Mati, maka seketika itu nama baik Kepolisian terjun bebas menghilangkan kepercayaan masyarakat sebagai pengayom, ketertiban dan keamanan bagi masyarakat.

Ketika institusi Polri susah menegakkan, dan mengembalikan citra baiknya maka kembali tersentak dengan kelakuan Polisi bernama Teddy Minahasa bagaimana ternyata ikut menjadi pemain pengedaran narkoba dengan putusan bersalah dijatuhi hukuman pidana penjara seumur hidup. Disinilah intitusi Polri kembai harus berusaha dan berdarah darah untuk mengembalikan citra nama baiknya dihadapan Masyarakat.

Jangan sampai pula kalimat humor Gusdurpun menjadi nyata “Di Indonesia ini hanya ada tiga Polisi jujur, Polisi Tidur, Patung Polisi dan Hoegeng”.

Maka dengan HUT Ke-77 Bhayangkara, besar mengharap apa yang menjadi makna jargon Polri Presisi sehingga mampu melahirkan kembali polisi baik dan jujur dengan tahapan tahapan menuju responsibiltas dan transparan yang berkeadilan melaksanakan tugas dengan responsip, cepat, tepat, humanis, transparan dan berkeadilan.

Dalam hal menjalankan hukum acara harap mengedepanlan tranparasi dan berkeadilan harus mampu mengelola, menjalankan dan menempatkan secara proposional dalam hal mendudukkan sebuah persoalan /perkara sesuai kadar, niat, kesalahan dan perbuatan seseorang, jangan sampai tampil sebagai penguasa atas nilai nilai pasal sebagai kekuatan bergaining jeratan untuk mencari keuntungan pribadi atau jabatan.

Masyarakat tentu sangat rindu dengan polisi baik dan jujur, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk lahir kembali Hoegeng -Hoegeng muda, semua pihak khususnya internal Polri harus bergotong royong upaya mengembalikan marwah Institusi Polri menjadi tegak berwibawa dan baik serta menjadi tumpuhan dan sandaran masyarakat mencari akses keadilan.

Tentu kembali roh dasar filosofi nilai nilai Pancasila yang didalamnya ada Ketuhanan Yang maha Esa kembali harus betul betul dihayati dengan mendarah daging sehingga masing masing bertugas menyadari semua apa yang di jalankan dan di perbuat untuk orang lain tentu dan pasti ada balasan dari Tuhan dikelak kemudian hari. Nilai Jujur dan Amanah juga tertera dalam butir butir Pancasila.

Nilai jujur dan amanah mengemban tugas adalah kalimat ringan diucap namun berat diperbuat. Jendral Listyo Sigit Prabowo selaku Kapolri masih optimis dengan Presisinya untuk mengembalikan marwah Polri. Setidaknya keyakinan ini telah di canangkan beberapa transformasi khususnya pada poinya Pelayanan Publik dan transformasi pengawasan.

Dengan demikian sekiranya dalam rangka pengawasan kinerja tugas-tugas Polri harus bergotong royong tidak cukup dengan pengawasan internal Institusi Polri saja tapi jauh lebih dari itu dapat membuka diri segala saran, kritik dan masukan dari Masyarakat, stagholder dan rekan sejawat sehingga Polisi jika Presisi maka jangan sampai anti kritik.

Sehingga potensi masing masing pribadi para Polisi bergerak bersama Penegak Hukum lain Jaksa, Hakim dan Advokat punya kewajiban moral dalam merubah mental dalam upaya penegakan dan pembaharuan hukum yang jujur.

Namun ketika belum mampu merubah secara institusi maka cukup kita pribadi pribadi jangan sampai ikut merusak hukum.

Selamat Hari Bhayangkara ke-77 tahum 2023, terimakasih atas segala pengorbanan, ketabahan dalam menegakkan marwah intitusi Polri, menjaga ketertiban dan keamanan Masyarakat. Jayalah Polisiku, polisi jujur dan polisi baik. Pasti bisa !!!.

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!