Noel Eben Ezer Kembali Kritisi Menteri Jokowi Pencetus Investasi Industri Miras dan Barang Asing

JAKARTA, Mitrabratanews.com– Kelompok relawan Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara (JoMan) mengkritisi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan M Luthfie terkait investasi miras dan investasi asing.
JoMan menilai dua pejabat tersebut menjerumuskan Presiden Jokowi, Joman juga mengkritik buruknya tata kelola surat menyurat di Sekretaris Negara.
Ketua JoMan, Imanuel Ebenezer mengatakan, seharusnya investasi di Industri miras oleh asing dipertimbangkan efek politik dan sosialnya. “Niat boleh baik, hanya saja efek nya bisa menjadi bola liar. Apa tak bisa mencari investasi asing di sektor lain yang lebih baik,” kata Noel.
Dirinya juga menilai, seharusnya presentasi investasi asing di Industri miras disampaikan terbuka ke presiden. Apa efek sosial dan efek politiknya. Hingga tak memunculkan perdebatan yang melemahkan kewibawaan presiden.
“Lembaga Sesneg juga harusnya memfilter administrasi surat surat yang hendak ditandatangani Presiden, Beri dong pertimbangan ke presiden, Mana yang bisa bahaya atau merugikan Presiden,” katanya.
Noel juga menyoroti soal aduan Menteri Perdagangan M Luthfie soal barang asing di e-commercial.
“Lha hari ini kan kita sedang shifting, pembeli dan penjual ada dimana saja. Orang Indonesia jualan kaos online bisa tembus ke New York, Paris bahkan Moscow. Begitu juga sebaliknya Orang Eropa bisa jualan parfum online dibeli warga Jakarta. Itulah globalisasi e commercial,” tandas aktivis 98 ini.
Karena itu, harusnya Menteri Perdagangan tidak anti asing. Tambah Noel, lebih bagus negara memproteksi para penjual online dalam negeri.
“Skemanya bisa pajak atau promosi. Kalau Mendag anti barang asing, bagaimana nanti kemitraan Indonesia dengan negara asing,” kata Noel, aktivis 98 ini juga meyakini bahwa pernyataan presiden benci barang asing adalah bagian dari dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan para produsen lokal. (Ivn)