Masyarakat Tanjung merah menolak keras Pemakaman Srikandi Bitung (Fien Sompotan).

BITUNG – SULUT, MItrabratanews.com — Warga Kelurahan Tanjung Merah berbondong bondong mendatangi tempat pemakaman Fien Sompotan yang dikenal dengan Srikandi Kota Bitung, kedatangan para warga tersebut bukan untuk melayat, melainkan akan menghadang prosesi jalannya pemakaman Srikandi Kota Bitung, Jumat 25 Juni 2021.

Warga menolak dengan keras agar jenazah Almarhum tidak dikuburkan di lahan pekuburan warga Tanjung Merah, karena diduga wafatnya Srikandi ini karena Covid Varian yang baru.

Dari Pantauan beberapa awak media, salah satu warga menyebutkan menolak secara keras untuk tidak menguburkan jenazah tersebut, dan lagi pula pemerintah belum berada di lokasi pekuburan saat warga berkumpul.

“Kami warga Tanjung Merah tolak jenazah Covid Fien Sompotan srikandi Bitung,” teriak Warga.

Camat Kecamatan Matuari Sefferson Sumampouw, ketika sampai di lahan pekuburan langsung memberikan penyampaian secara persuasif kepada warga, akan tetapi warga tetap menolak jenazah Srikandi akan dikebumikan di kelurahan tanjung merah.

Akhirnya Satgas Covid-19 Kota Bitung, melalui Camat Matuari Sefferson Sumampouw, mereka berembuk dengan keluarga almarhum dan akhirnya memutuskan akan dimakamkan di Kelurahan Pinangunian, keputusan ini diambil karena sudah terlalu lama menunggu untuk dikebumikan.

Safferson berharap, masyarakat dapat menjaga situasi tetap kondusif, dan ini akan menjadi berita nasional terkait penolakan jenzah Covid yang ada di Kota Bitung.

“Jujur baru pertama kali ini, sejarah penolakan jenazah Covid di Kota Bitung, dan bapak ibu lah yang menjadi saksi sejarah ini”, ujar Safferson

Kapolsek Matuari Kompol Andri Permana yang pada saat itu hadir mendampingi Camat Matuari, juga memberikan himbauan kepada warga yang menghadang jenazah Covid-19 Fien Sompotan, ia juga menyampaikan agar warga tetap tenang karena jenazah tidak akan dikuburkan di Tanjung Merah, dan menghimbau agar warga membubarkan diri dengan aman.

Permana juga menambahkan, “saya bukan asli penduduk Sulawesi Utara tetapi yang saya tahu bahwa Sulut ini di kenal dengan rasa persaudaraan yang tinggi, dengan semboyan orang Sulut bahwa Torang Samua Basudara”, tandas Andri Permana,

“Saya menghimbau kepada warga agar segera langsung bubar demi kenyamanan dan keamanan kita bersama, karena ini sesuai petunjuk Kapolres”, tutup Permana. (Jefry/Dahlan)

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!