Jambret Tas di Gresik, Berhasil Hantarkan Dua Warga Surabaya Berpuasa di Jeruji Besi
GRESIK, Mitrabratanews.com – Tren menjelang lebaran, aksi kejahatan di Gresik kian meningkat. Berdalih untuk memenuhi kebutuhan lebaran, kasus kejahatan khususnya ranmor dan jambret terus terus terjadi di beberapa titik kota Gresik. Kali ini dua jambret asal Kota Surabaya, beraksi di Jalan Raya Karanglo, Desa Driyorejo, Minggu (18/2/2021) malam.
Keduanya apes dan babak belur dihajar warga. Sebelum menikmati hasil jarahannya, warga setempat memergoki aksinya lalu beramai-ramai menangkap dan menghajarnya. Kedua pelaku tersebut adalah Dimas Catur Aditya (23), dan Govin Ganda Ganjar (21). Mereka berasal dari Kelurahan Morokrembangan, Kota Surabaya.
Kedatangan aparat kepolisian dari Polsek Driyorejo untuk mengendalikan aksi massa yang bringas. Karena kejadian seperti ini sudah meresahkan dan sangat membuat sebagian masyarakat muak dengan jambret.
Korban penjambretan bernama Anjasari Jamil dibonceng suaminya M. Iqbal Agus Wahyudi. Kedua korban mengendarai sepeda motor matic melintas di Jalan Raya Karanglo Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, sekitar pukul 20.30 WIB. Tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang mengendarai sepeda motor menyalip dari arah kiri.
Seketika salah satu pelaku langsung menarik tas slempang milik korban sehingga sepeda motor mereka sama-sama oleng ke kiri dan terjatuh. Kemudian korban berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan korban, warga langsung datang ke lokasi memberikan pertolongan. Kedua pelaku ditangkap dan dihajar ramai-ramai. “Atas kejadian itu korban mengalami luka pada lengan kiri, kakinya bengkak dan kerugian materiil Rp 2,6 juta,” kata Kapolsek Driyorejo, AKP M Zunaedi, Senin (19/4/2021).
Barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya, satu tas slempang, satu ponsel, uang Rp60 ribu, STNK Motor bernomor polisi AG 3922 VAE serta SIM C. Kemudian sepeda motor pelaku bernomor polisi W 3595 DE.
Polisi masih melakukan pemeriksaan dan mendalami motif pelaku karena aksi penjambretan ini tampaknya bukan yang pertama. Kedua pemuda tersebut harus menjalani bulan ramadhan bahkan lebaran di balik jeruji besi Polsek Driyorejo. (iwan)