Jalan Tikus Banjarsari Gresik, Segera Mulus Jika Warga Kooperatif

GRESIK, Mitrabratanews.com – Jalan alternatif Gresik-Surabaya yang berada di bawah jalur tol Gresik, tepatnya Jalan Raya Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Penanggung jawab perawatannya pun masih memicu polemik antara warga dan pemda.

Pemkab Gresik adalah pihak yang diharapkan ikut memperhatikan kondisi jalan tersebut, tentunya warga sekitar juga diminta bersikap kooperatif bila nantinya sudah ada rencana perbaikan jalan alternatif tersebut.

Jalan penghubung antar desa dan menuju Kota Surabaya itu sangat kontras dengan keadaan diatasnya yaitu jalan tol Surabaya-Gresik yang sangat mulus. Tekstur medan terlihat bergelombang apalagi saat turun hujan, medan yang masih berupa tanah keras berubah menjadi becek berlumpur sehingga sangat berbahaya bagi pengendara motor.

Banyak sudah warga yang mengeluh tentang jalan tersebut, salah satunya Agus, warga yang tiap hari lewat akses jalan tersebut menuju tempat kerjanya.
“Tiap hari harus ekstra hati-hati mas saat lewat jalan ini, pernah beberapa kali mau terjatuh. Pernah juga saya melihat orang jatuh parah terpelanting akibat licin saat hujan” ungkap Agus, Selasa (1/6/).

Jalan alternatif yang masuk wilayah Betiring tersebut menjadi alternatif para pekerja dan masyarakat pengguna kendaraan bermotor menuju Kota Surabaya. Selain itu, jalan tersebut juga penghubung antar Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme dengan Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas.

Banyak warga dan masyarakat yang memilih jalur tersebut karena lebih dekat menuju tempat kerja dan menuju Kota Surabaya dari arah Barat juga untuk menghindari kemacetan di Kota Gresik yang akan ke Kota Surabaya dan sebaliknya. Namun, jalan tersebut rusak parah setelah proyek penanaman pipa gas.

Dhiannita Triastuti, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik. menyampaikan alasannya. Ia mengatakan, pembangunan jalan tersebut terkendala lahan warga sendiri.

“Banyak bangunan warga yang mengambil lahan jalan. Sehingga uang untuk pembangunan dikembalikan. Sekarang mengajukan lagi dan masih terkena refocusing,” jelas Dhiannita.

Perbaikan jalan dan pembangunan jembatan rencananya akan dilaksanakan tahun ini. Tapi butuh dukungan warga sekitar yang lebih kooperatif diharapkan mempercepat proses perbaikan ini. “Realisasi perbaikan bisa dimulai tahun depan. Itu jika warga kooperatif,” pungkasnya. (iwan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!