Ide Ciamik Gus Yani untuk Tuntaskan Kelangkaan Pupuk di Gresik.
GRESIK, Mitrabratanews.com – Ironi memang, masyarakat kita mengalami Kelangkaan pupuk di tengah kota yang memproduksi pupuk. Persoalan itu masih menjadi teror yang menakutkan sekaligus ancaman bagi petani. Hal ini yang menjadikan Gus Yani, Bupati Gresik membuat terobosan untuk memecahkan kelangkaan pupuk bagi petani.
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani akan membeli pupuk non subsidi untuk menutupi kekurangan stok pupuk subsidi yang mendapai hingga 22 ribu ton.
Alokasi pupuk bersubsidi di Gresik hanya dibatasi 36 sampai 37 persen dari kebutuhan dirasa kurang untuk mencakup keseluruhan kebutuhan pupuk para petani di Gresik. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan alokasi pupuk bersubsidi sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 49 tahun 2020 tentang alokasi pupuk dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi tahun anggaran 2021.
“Usulan kita 35 ribu dapat 13 ribu masih kurang 22 ribu ton pupuk bersubsidi yang phonska,” kata dia, Selasa (13/4/2021).
Pembelian pupuk non subsidi untuk menutupi kekurangan akan memakai beberapa mekanisme pemecahannya, Mulai dari menambah alokasi ke pusat atau menggunakan anggaran APBD.
“Alokasi sudah kami tambah ke pusat. Anggaran APBD masih digodok bersama petrokimia dan semua pihak, karena memang inovasi baru bupati, APBD bisa menambah alokasi pupuk dari komitmen subsidi,” kata dia.
Untuk pematangan program ini saat ini telah dilakukan diskusi bersama dari PT Petrokimia Gresik, Bagian Hukum Pemkab Gresik dan lainnya, agar penambahan alokasi pupuk subsidi dengan membeli pupuk non subsidi menggunakan APBD tidak menjadi permasalahan kemudian hari.
“Penambahan alokasi pupuk bersubsidi dari APBD ini tidak menjadi masalah tapi menjadi berkah kepada petani. Artinya kita beli pupuk non subsidi menambahi alokasi pupuk subsidi anggarannya apakah mekanisme subsidi apakah hibah atau seperti apa nanti kita godok bersama-sama. Mudah-mudahan P-APBD bisa dilaksanakan nanti kami bahas dahulu mekanisme apa yang kira-kira cocok, yang penting sarana produksi pupuk phonska bisa tercukupi,” tutupnya.
Bupati Gresik ini telah banyak menyerap masukan bahkan keluhan dari masyarakat, seperti sebelum ini Gus Yani bertemu dengan para petani di Desa Sumengko, Kecamatan Duduksampeyan pada Senin (13/4/2021).
Menargetkan pada tahun ini permasalahan pupuk bisa teratasi dengan terobosan inovasi. Ancaman terjadinya penyempitan lahan produktif bisa saja terjadi ketika permasalahan kelangkaan pupuk ini terus terjadi.
Beliau juga mengungkapkan bahwa keberhasilan suatu daerah tidak diukur dengan banyaknya gedung-gedung, tapi makmurnya sebagian besar bahkan keseluruhan masyarakatnya.
Pertanian masuk dalam program Gresik Agropolitan juga termasuk dalam 99 hari kerja Nawa Karsa untuk membantu petani dan nelayan. Di dalamnya terdiri dari Go Tani, Toko Tani Center, Showbiz Inovasi Penyuluh Pertanian, Gerakan Pengendalian Hama Tikus dan Gebyar Pelayanan Kesehatan Hewan, Demonstrasi Transplanter, Pemecahan Rekor Sentra Kawasan Tanaman Hias, Revitalisasi Budidaya Tanaman Herbal (Biofarmaka), Gresik Rembug Akur “Marketing Lounge Perikanan” dan Fasilitasi Klaim Asuransi Nelayan dan Sertifikat Program Sehat Nelayan dan Pembudidaya.
Masyarakat banyak berharap penambahan kuota pupuk bersubsidi ini mampu memenuhi kebutuhan petani di wilayah kota Gresik, sehingga produktifitas akan kembali meningkat. (iwan)