Gedung Nasional Indonesia Riwayatmu Kini, Hingga Harapan Baru Muncul Dalam Sosok Gus Yani
GRESIK, Mitrabratanews.com – Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik, dulu adalah bangunan yang kita banggakan sebagai warga kota Gresik, namun sekarang banyak pihak yang prihatin dengan kondisi yang sekarang.
Sebetulnya rencana perbaikan gedung di Jalan Pahlawan Gresik itu sudah direncanakan sejak 2019 lalu. Bahkan anggarannya pun sudah disiapkan tetapi terkendala persoalan cagar budaya. Namun setelah masuk bangunan cagar budaya, tapi ternyata rencana perbaikannya pun belum juga terealisasi.
Harapan baru muncul di sosok Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, yang sempat berkunjung sambil menunggu berbuka puasa di Gedung Nasional Indonesia (GNI). Kehadiran beliau juga untuk memantau langsung kondisi terakhir dari gedung yang dulunya juga menjadi tempat digelarnya resepsi pernikahan masyarakat Gresik.
Kondisi gedung yang diresmikan sejak 17 Agustus 1960 itu sangat memprihatinkan karena dulunya sempat menjadi yang terbaik diantara gedung-gedung lainnya di kota Gresik ini. Cat warna putih bangunan itu terlihat kusam, sudut ruangan yang sudah tidak berfungsi membuat bangunan yang masuk dalam cagar budaya itu semakin tidak terawat. Dalam ruangan juga kotor dengan lantai penuh debu yang cukup tebal.
Melihat kondisi gedung yang menyedihkan, Gus Yani menyayangkan kondisi bangunan bersejarah tersebut.
“Sore tadi rek, ngabuburit di gedung GNI. Sangat disayangkan gedungnya tidak terawat, padahal posisinya sangat strategis. Lumayan misal digunakan. Bisa dibuat kegiatannya anak-anak muda, kegiatan kreatif, menambah jaringan dengan kegiatan ekspresi lainnya,” tulisnya di akun instagram pribadinya.
Rupanya Gus Yani sudah memiliki gambaran kedepan tentang menghidupkan kembali gedung tersebut. Seperti yang beliau utarakan dalam peresmian aplikasi Gresikpedia di rumah dinas dan pendopo Kabupaten Gresik, Bupati milenial ini akan memanfaatkan GNI sebagai media center atau yang lainnya. Seperti yang dilakukan Kota Surabaya dengan memanfaatkan bangunan cagar budaya seperti gedung Siola.
“Gedung GNI tidak terpakai, tahun depan kami manfaatkan sebagai media center. Kalau Surabaya punya Siola, kita punya GNI. Memang terlambat, tapi kami berani memulai,” tegasnya.
Gresik memiliki banyak bangunan tua bersejarah yang berada dalam kondisi kurang terawat. Kita semua harus menjaga dan menghargai sejarah secara baik untuk generasi masa depan. (iwan)