Bikin SKCK bisa di MPP Gresik, ASN Yang Lambat Pelayanan Akan Ditinggal Gus Yani

Gresik, Mitrabratanews.com – Rabu (7/4/2021) Mal Pelayanan Publik (MPP) Gresik diresmikan. Hadir langsung Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Prof. Dr. Diah Natalisa dalam agenda peresmian tersebut.

Dalam kesempatan ini, Diah Natalisa pun menyampaikan pesan tertulis Menpan-RB Tjahjo Kumolo. Bahwa, MPP Kabupaten Gresik ini merupakan yang ke 40 di Indonesia, “pelayanan publik tidak bisa berdiri sendiri, dalam mengambil kebijakan memperhatikan kebutuhan dan pelibatan masyarakat, sumber daya aparatur yang kompeten, dan sarana prasarana yang memadai, inovasi serta pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan agar terjaga kualitasnya” ungkapnya

“Hadirnya MPP sesuai arahan presiden, dalam hal percepatan reformasi birokrasi untuk mewujudkan government to private sektor, government to publik. Tidak hanya government to government,” tandas Diah Natalisa.

Bupati Gresik, Fandi Ahmad Yani menyebutkan, MPP ini merupakan upaya transformasi layanan publik yang terintegrasi. “Sehingga masyarakat bisa merasakan buah dari inovasi layanan yang mudah, transparan dan akuntabel,” tutur Bupati yang biasa disapa gus yani.

Menurut Gus Yani, grand launching harus dibarengi perubahan layanan yang lebih cepat. Mengubah etos kerja melayani. Setelah diresmikan bisa meningkatkan investasi di Gresik karena berbagai kemudahan. Intinya ada peningkatan pelayanan birokrasi terutama di bidang perizinan.

Dari kiri Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah, Deputi Bid. Pelayanan Publik Prof. Dr. Diah Natalisa, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani

“Perizinan harus benar-benar cepat. Kita buka investasi seluas-luasnya agar investasi mengalir dan bisa memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat,”harap Gus yani.

Kabupaten yang berjuluk kota industri, Namun sangat diprihatinkan atas jumlah pengangguran di wilayahnya. Dia menyebut jumlah prosentase pengangguran di Gresik mencapai 8 persen. Melebihi angka nasional yang 7 persen dan Jawa Timur hanya 5 persen.

Gresik memiliki tiga kawasan industri besar yakni Kawasan Industri Maspion, Java Integreted Industrial and Port Estate (JIIPE) dan Kawasan Industri Gresik (KIG). “Dengan kemudahan perizinan dan investasi, kedepan bisa memberikan angin segar untuk mengurangi angka penganguran,”tegasnya.

Gus Yani mengharapkan mindset aparatur sipil negera (ASN) berubah. “Kalau tidak bisa melompat (kerja cepat) akan saya tinggal,”tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Gresik, Mulyanto menambahkan, MPP Kabupaten Gresik memiliki 133 jenis pelayanan dari berbagai OPD dan instansi lain, diantaranya stand Polres yang memberikan pelayanan SKCK, ETLE dan Pajak Kendaraan, Stand Kejaksaan, BPPKAD, BPN, DPUTR, DLH, Pangaduan dan lainnya. (Ivn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!