Awas ! Kampanye Hitam Jokowi Pro investasi Miras
Jakarta (Mitrabratanews.com) Kelompok relawan Jokowi Mania (JoMan) meminta agar tidak ada politisasi investasi miras. Apalagi jelas jelas investasi miras hanya dibolehkan di 4 propinsi NTT, Papua, Sulawesi Utara dan Bali terkait dengan kearifan lokal.
Ketum DPP Joman, Imannuel Ebenezer mengharapkan para tokoh masyarakat tidak terpancing pada narasi yang dibangun partai politik oposisi. Narasi hitam itu targetnya jelas untuk mendegradasi pemerintahan Jokowi.
“Yang baik saja selalu dikatakan buruk. Tengok saja pembangunan jalan tol dibilang pemborosan. Sekarang investasi miras di propinsi tertentu diserang dengan isu-isu yang gak karuan dan tidak produktif,” kata aktivis 98 ini.
Noel mengatakan, investasi pabrik miras jelas tidak mungkin ada di propinsi yang mayoritas muslim yang mengharamkan alkohol. Seperti di pulau Jawa dan Sumatra.
Karena itu, Noel berharap para alim ulama dan tokoh masyarakat tetap tenang. Jangan sampai terpancing oleh narasi sesat para kelompok yang anti Jokowi.
“Pola main mereka, membangun opini propaganda hitam dan cenderung menyesatkan. Mereka ingin menggiring opini Jokowi pro minuman beralkohol. Padahal Jokowi sangat patuh dengan para kiai dan ulama,” ucapnya.
Dirinya juga meyakini propinsi Bali yang memang kawasan turis memang memerlukan investasi asing. Kehadiran investasi asing pabrik miras di Bali tentu akan berdampak baik buat masyarakat juga.
“Lagipula sudah ada perda di masing masing propinsi itu yang mengatur penjualan minuman beralkohol. Ini kearifan lokal lah,” ucapnya.
Melalui kebijakan Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, pemerintah membuka pintu untuk investor baru, baik lokal maupun asing, untuk minuman beralkohol di 4 provinsi, yakni Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua.(nda)