Aksi Bom Bunuh Diri Makassar, Jasad Pelaku Terpotong

MAKASAR, Mitrabratanews.com – Menjelang pergantian bulan Maret, tidak diduga terjadi aksi bom bunuh diri, kali ini terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi.
Di lokasi ledakan bom bunuh diri ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan, badannya hancur beserta sepeda motor yang dikendarainya.
Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian Akbar (23), dia melihat di depan Gereja Katedral seseorang yang mencurigakan pagi tadi. Namun tidak lama kemudian tiba – tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan.
Sementara itu, saksi lainnya Laela (56), mendengar suara yang cukup besar dari depan gereja. Setelah itu dia melihat potongan tubuh manusia berserakan. Diduga, potongan tersebut berasal dari tubuh pelaku.
Polisi yang datang ke lokasi menemukan potongan badan yang berserakan di Jl.Kajaolalido, paku dan lempengan Plat yang diduga dari dan satu unit motor yang terbakar di pintu pagar Gereja Katedral.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Polisi Argo Yuwono dalam konferensi Pers pasca kejadian mengungkapkan bahwa ada dua orang terduga pelaku dari ledakan di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/21). Ia pun menjelaskan bagaimana kronologi terjadinya ledakan, yakni terduga pelaku menggunakan sepeda motor dengan plat DD 5984 MD.
“Pada awalnya pelaku yang diduga menggunakan roda dua akan memasuki pelataran maupun pintu gerbang gereja Katedral, yang kebetulan sudah selesai kegiatan Misa. Kemudian karena melihat banyak yang keluar, saat ini sedang tidak full sesuai prokes kan separuh yang hadir di gereja itu, Yang dua orang tadi dicegah dari sekuriti dan kemudian terjadi ledakan itu,” kata Argo, Minggu (28/3/21).
Dari hasil informasi di lapangan, ditemukan kendaraan yang sudah hancur dan beberapa potongan tubuh. Itu menjadi bagian dari penyidikan Kepolisian.
Selain terduga pelaku, ada security yang berjaga juga terkena luka di bagian perut dan kepala. Ada juga luka-luka yang terkena lecet tangan dan kaki berjumlah tiga orang.
“Ada tujuh orang di RS Akademis, kena serpihan-serpihan luka di kaki betis dan luka di paha yang sudah kita lakukan pengobatan. Ada empat orang di RS Pellamonia, ini juga akibat serpihan, ada yang mengenai paha betis, ada kepala mati kaki, ada juga yang terkena serpihan, dan ada bagian muka terkena serpihan itu,” jelas Argo.
“Ada 14 korban yang masih dalam perawatan yang ditangani dokter dan semoga bisa segera kembali,” lanjutnya.
Mengenai pelaku pun saat ini belum teridentifikasi sepenuhnya, karena pelaku tersebut sudah terpotong-potong bagian tubuhnya. Polisi masih mendalami dengan menerjunkan tim laboratorium forensik.
“(Laki-laki atau perempuan?) Belum bisa, dari Dokkes yang akan bisa mengetahui,” sebutnya. (Uki)